Sunday, May 27, 2012

Product Architecture


Arsitektur produk adalah skema elemen-elemen fungsional dari produk disusun menjadi chunk yang bersifat fisikal dan menjelaskan bagaimana setiap chunk berinteraksi.

Tujuan arsitektur produk adalah menguraikan komponen fisik dasar dari produk, apa fungsi masing – masing komponen, dan interface seperti apa yang digunakan untuk peralatan lainnya. Keputusan mengenai arsitektur produk memberi kesempatan kepada tim, individual, dan atau pemasok untuk mengerjakan detail rancangan dan pengujian komponen, sehingga pegembangan bagian – bagian yang berbeda dari produk dapat dilakukan secara serempak. Elemen fisik produk biasanya diorganisasikan menjadi beberapa building blocks utama yang disebut chunks (istlah ini cukup populer di antara perusahaanperusahaan manufaktur terkemuka Amerika). Setiap chunk terdiri dari sekumpulan komponen yang mengimplementasikan fungsi dari produk.


Karena arsitektur produk akan mempunyai implikasi yang dalam terhadap aktivitas pengembangan produk selanjutnya, terhadap proses manufaktur dan pemasaran produk jadi, maka perlu dilakukan suatu usaha lintas fungsi oleh tim pengembangan produk. Hasil akhir dari aktivitas ini adalah perkiraan rancangan geometri dan produk, penjelasan mengenai chunk – chunk utama, dan dokumentasi interaksi penting antar chunk

Langkah - Langkah Pembuatan Product Architecture

1. Membuat skema dari produk
Skema adalah diagram yang menggambarkan pengertian tim terhadap elemen – elemen penyusun produk




2. Mengkelompokkan elemen-elemen pada skema produk
Setiap elemen yang ada pada skema ditugaskan menjadi chunk. Chunk adalah elemen fisik produk yang diorganisasikan menjadi beberapa bangunan fisik utama. Dari pengelompokkan elemen, maka dibentuk chunk.


3. Membuat Susunan Geometris yang Masih Kasar
Susunan geometris dapat diciptakan dalam bentuk gambar, model komputer ataupun model fisik yang terdiri dari dua atau tiga dimensi. Pembuatan ini dapat berfungsi sebagai evaluasi apakah antarmuka antarchunk cukup layak untuk mendukung hubungan dimensi dasar di antara chunk.



4. Mengidentifikasi Interaksi Fundamental dan Insidental
Terdapat dua kategori interaksi antarchunk, yang pertama adalah fundamental (sangat mendasar), sesuai dengan garis skema yang menghubungkan satu chunk ke chunk lainnya. Interaksi kedua yaitu insidental, interaksi yang muncul karena implikasi elemen fungsional menjadi bentuk fisik tertentu. Interaksi fundamental secara eksplisit diperlihatkan oleh skema yang menunjukkan pengelompokkan elemen menjadi chunk.



Karakter Arsitektur

Karakter arsitektur produk yang terpenting adalah MODULARITAS.


Arsitektur Modular

Terdapat suatu karakteristik yang sangat penting dari suatu produk, yaitu modularitas. Dalam hal ini, bagian produk (chunks) dapat mempunyai satu atau banyak fungsi, iteraksi antar chunks dapat ditentukan dengan baik, dan modular produk memiliki kemudahan dalam penggunaan kembali.



Arsitektur modular mempunyai dua ciri sebagai berikut :
  1. Chunk melaksanakan atau mengimplementasikan satu atau sedikit elemen fungsional pada keseluruhan fisiknya.
  2. Interaksi antarchunk dapat dijelaskan dengan baik, dan umumnya penting unuk menjelaskan fungsi-fungsi utama produk
Tipe-tipe Modularitas :
  • Arsitektur Modular Slot
  • Arsitektur Modular Bis
  • Arsitektur Modular Seksional


Arsitektur Integral

Kebalikan dari arsitektur modular adalah arsitektur integral. Disini, elemen fungsional diimplementasikan dalam suatu produk oleh beberapa chunks. Produk integral dirancang untuk produk yang spesifik, dengan biaya murah, dan mendapatkan peningkatan performa.



Arsitektur integral menunjukkan satu atau lebih ciri-ciri berikut ini :
  1. Elemen-elemen fungsional dari produk diimplementasikan dengan menggunakan lebih dari satu chunk
  2. Satu chunk mengimplementasikan beberapa elemen fungsional
  3. Interaksi antar chunk sulit dijelaskan dan mungkin bersifat insidental (tidak diprediksi sebelumnya) terhadap fungsi utama produk



No comments:

Post a Comment