TRIZ adalah sebuah akronim berbahasa Rusia yaitu Teoriya Resheniya Izobretatelskikh Zadach yang dalam bahasa inggris berarti Theory of Inventive Problem Solving atau dalam bahasa Indonesia berarti Teori pemecahan masalah berdaya cipta.
TRIZ adalah metode pemecahan masalah berdasarkan logika dan data, tidak intuisi, yang mempercepat proyek tim kemampuan untuk memecahkan masalah tersebut secara kreatif. Ilmu evolusi teknis sistem. TRIZ diperkenalkan oleh Genrich Saulovich Altshuller.
Prinsip dasar: Menghilangkan / mereduksi konflik melalui: (1) hukum evolusi sistem rekayasa
(produk), (2) efek fisikal, dan (3) prinsip solusi (desain).
Fungsi utama: membuat konsep untuk mereduksi efek negatif (kontradiksi teknikal atau fisikal)
guna memperbaiki kinerja dari desain yang ada
Saat Genrich Altshuller menyelesaikan penelitian dasar paten dunia, dia membuat 4 pengamatan
utama:
Ada lima level invention:
Level 5 : menemukan fenomena baru
Level 4: penemuan di luar paradigma rancangan memerlukan teknologi baru dari bidang
pengetahuan yang berbeda
Level 3: penemuan di dalam paradigma rancangan yang memerlukan penyelesaian kontradiksi
fisik
Level 2: perbaikan dengan penemuan yang memerlukan penyelesaian kontradiksi teknis
Level 1: solusi nyata (tidak ada inovasi) dihasilkan dalam perbaikan yang sederhana
Permasalahan inventive mengandung setidaknya satu kontradiksi. Altshuller mengenalkan bahwa permasalahan desain yang sama termasuk kontradiksi yang ditujukan oleh sejumlah penemuan dalam area industri yang berbeda-beda. TRIZ menciptakan suatu bentuk yang mewakili inti permasalahan, yaitu, kontradiksi teknis, dan menyediakan suatu tabel petunjuk yang berguna untuk solusi. Kontradiksi teknis adalah suatu kasus dimana jika kita mencoba meningkatkan suatu aspek (atau parameter) sistem, aspek lain akan mengalami penurunan.Dia juga mengamati pengulangan penggunaan solusi dasar yang sama, sering dipisahkan dalam beberapa tahun.
Altshuller menyimpulkan bahwa jika akan sangat membantu jika desainer memiliki pengetahuan tentang solusi sebelumnya. Prinsip yang sama digunakan dalam beberapa desain inventive dan oleh karena itu dapat dipertimbangkan pola pemecahannya. Suatu prinsip inventive adalah best practice yang telah digunakan dalam beberapa penerapan dan dikutip dari beberapa industri. Ada pola perkembangan yang baku. Untuk menciptakan sebuah produk atau jasa, penting untuk meramalkan dan membuat analogi ke situasi masa depan pada konsep yang sama dalam hal fungsionalitas desain. Perkembangan sebelumnya dari desain diuji dan kemudian sebuah analogi diterapkan untuk memprediksi masa depan desain yang dikaji.
Penelitian yang mendalam dari paten dunia menyatakan bahwa prinsip yang sama digunakan dalam solusi inventif untuk permasalahan di bidang dan industri yang berbeda. Dari analisis sejumlah besar baik paten, Altshuller menyarikannya ke dalam “40 Prinsip Invention”. Kontradiksi desain antara dua parameter kinerja dapat diselesaikan dengan menggunakan satu atau lebih 40 dasar inovasi. Dasar penggunaan secara sukses untuk 1263 kontradiksi ditunjukkan dalam sebuah matriks kontradiksi. Untuk mewakili kondisi kontradiksi teknis ini, TRIZ telah memilih 39 parameter sistem dan menyediakan matriks permasalahan berukuran 39 x 39. Kemudian, dengan survey sejumlah besar paten, tiap paten dianalisa untuk menemukan tipe mana (diantara 39 x 39) dari kontradiksi teknis dan prinsip mana dari penemuan yang paling banyak digunakan dalam tiap tipe 39 x 39 permasalahan. 4 prinsip teratas pada tiap-tiap tipe permasalahan dicatat dalam bentuk tabel dari 39 x 39 elemen; tabel hasil disebut “Matriks Kontradiksi Altshuller”
No comments:
Post a Comment