Sistem manufaktur modern saat ini menghadapi pasar global yang sangat kompetitif. tekanan ini menyebabkan produsen (manufacturers) dipaksa untuk menciptakan lebih banyak produk dengan rentan waktu hidup yang singkat dan kualitas yang lebih baik, namun dengan biaya yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan perusahaan perusahaan manufaktur perlu memikirkan desain produk dan pengembanganya secara akurat agar tidak kalah bersaing di pasar global.
Untuk meningkatkan kualitas akan tetapi mengurangi cost produksi banyak cara yang dapat digunakan, cara yang sering dipakai oleh perusahaan manufaktur yaitu penerapan design for manufacture and assembly (DFMA).Karena 75-80% cost produk manufaktur ditentukan oleh tahap desain, sehingga keputusan desain dapat secara dramatis mengurangi biaya manufaktur dan assembly. DFMA sendiri yaitu dasar studi rekayasa untuk memberikan bimbingan kepada tim desain dalam menyederhanakan struktur produk yang berfungsi mengurangi biaya manufaktur dan perakitan, dan untuk mengukur perbaikan yang akan dilakukan. selain itu DFMA berfungsi sebagai alat pembandingan untuk mempelajari produk pesaing dan mengukur kesulitan manufaktur dan perakitan pada suatu produk.
Tahapan Design For Manufacturing
- Memperkirakan Biaya manufacturing
- Mengurangi Biaya komponen
- Mengurangi Biaya Assembly
- Mengurangi Biaya Pendukung Produksi
Biaya manufacturing ialah penjumlahan dari semua pengeluaran untuk semua sistem dan biaya yang ditimbulkan oleh waste. Komponen dari biaya manufacturing itu sendiri terdiri dari tiga bagian. Yang pertama ialah component cost, component cost adalah biaya yang dikeluarkan untuk membeli komponen yang dibutuhkan. Strategi yang dapat dilakukan untuk mengurangi compenent cost ialah denagan mendesign ulang produk untuk mengurangi tahapan proses, menganalisis skala ekonomi, atau dengan memakai komponen dan proses yang standar.
Komponen yang kedua ialah assembly cost. Assembly cost ialah biaya yang dikeluarkan untuk merakit produk. Strategi untuk mengurangi biaya perkaitan ini dapat dilakukan dengan pengintegrasian part yang maksimal, menganalisis skala ekonomi atau dapat juga dengan mempertimbangkan adanya customer assembly.
Komponen yang ketiga ialah overhead cost. Overhead cost ialah biaya yang yang tidak berhhubungan langsung dengan proses produksi. Sedangkan untuk mengurangi biaya produksi dapat dilakukan dengan strategi error proofing dengan menghilangkan perbedaan - perbedaan part.
Contoh Penerapan Design For Manufacturing
Berikut ini merupakan salah satu proses penyempurnaan produk yang menggunakan konsep DFMA.
Dari contoh diatas dapat dilihat bahwa penerapan DFMA yang digunakan yaitu dengan cara redesign produk dan terlihat makin sedikitnya part-part yang ada. Secara logis pengurangan part-part ini tentu saja dapat mengurangi waktu assembly dalam segi handling (pengambilan barang untuk diassembly) dan fastening (pengencangan),pengurangan waktu assembly tentu saja akan mengurangi cost produksi. Akan tetapi banyak pihak yang salah kaprah dengan mengartikan pengaplikasian proses DFMA berarti mengurangi komponen saja. Padahal dengan pengurangan komponen maka harus difikirkan lagi bagaimana pembuatan dan proses machining yang harus dilakukan pada komponen baru tersebut. Ada banyak cara selain mengurangi komponen sebagai penerapan DFMA, salah satunya yaitu pengelompokan part-part menjadi subassembly, dan penggunaan material yang tepat. Penggunaan material dapat mempengaruhi mass dari komponen dan selanjutnya mempengaruhi proses handling, karena pada dasarnya material memiliki density yang berbeda-beda, maka pemilihan material sudah seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuannya dalam proses machining dan kompleksitas dari desain suatu komponen.
No comments:
Post a Comment